JudithFain pernah melakukan riset perihal cara orang Israel menggembalakan dombanya. Dia menghabiskan waktu beberapa bulan di Israel. Mencari rumput bukanlah hal yang mudah bagi penggembala Israel
danair di daerah dan berbatu-batu, melindungi domba dari bahaya maut (Mzm. 23:2,4). Gembala juga harus melindungi kawanan domba gembalaannya terhadap cuaca buruk dan binatang buas (Ams 3:12), harus mencari dan membawa kembali domba sesat (Yeh. 34:8; Mat 18:12). Jika tugas-tugasnya mengharuskan Ia jauh dari perkemahan gembala,
Bapadi Sorga adalah gembala yang mengenal domba-dombaNya, kita patuh dan taat kepada Bapa yang kepada-Nya nyawa kita bergantung. Domba yang sejati tidak menjadi pelahap saudaranya karena jika demikian maka dia bukan lagi domba tetapi serigala yang buas yang berada ditengah-tengah domba. Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu
Diaadalah seorang raja di Israel yang hidup kira-kira 3000 tahun yang lalu. Sebelum menjadi seorang raja, Daud ini dulunya adalah seorang gembala domba. , Daud ini dulunya adalah seorang gembala domba. Jadi tidak heran apabila di mazmur ini dia mengerti betul bahwa hubungan antara Tuhan dan anak-anakNya bisa diibaratkan seperti seorang
Vay Nhanh Fast Money. ”Seperti seorang gembala ia akan menggembalakan kawanannya. Dengan lengannya ia akan mengumpulkan anak-anak domba; dan di dadanya ia akan membawa mereka.”—YESAYA 4011. GEMBALA sering disebutkan dalam Alkitab, mulai dari buku yang pertama, Kejadian, sampai buku yang terakhir, Penyingkapan, atau Wahyu. Kejadian 42; Penyingkapan 125 Tokoh-tokoh seperti Abraham, Musa, dan Raja Daud, adalah gembala. Sang pemazmur Daud dengan indah melukiskan tanggung jawab dan kekhawatiran seorang gembala yang baik. Dan, sebuah mazmur yang bisa jadi ditulis oleh Asaf menyebut Daud sebagai gembala atas umat Allah pada zaman dahulu.—Mazmur 7870-72. Belakangan, pada zaman Yesus, menggembalakan domba masih merupakan pekerjaan yang penting. Yesus menyebut dirinya ”gembala yang baik” dan sering menggunakan sifat-sifat gembala yang baik untuk mengajarkan hal-hal penting. Yohanes 102-4, 11 Bahkan, Allah Yehuwa Yang Mahakuasa, disamakan dengan ”seorang gembala”.—Yesaya 4010, 11; Mazmur 231-4. Binatang apa saja yang diurus oleh seorang gembala? Apa saja yang harus ia lakukan? Apa yang bisa kita pelajari dari para gembala yang bekerja keras? Domba dan Kambing Para gembala di Israel kuno kemungkinan besar mengurus domba-domba Karakul, yang memiliki ekor yang besar dan berlemak serta bulu yang tebal. Yang jantan bertanduk, sementara yang betina tidak. Binatang-binatang yang jinak ini penurut dan sama sekali tidak berdaya menghadapi alam sekitar dan pemangsa. Gembala juga mengurus kambing. Biasanya, kambing berwarna hitam atau cokelat. Kuping mereka, yang panjang dan terkelepai, mudah robek karena tersangkut duri dan semak belukar ketika mereka memanjat lereng bukit yang berbatu dan makan di semak-semak. Gembala harus terus melatih domba dan kambing untuk mematuhi perintahnya. Hal ini tidaklah mudah. Walaupun begitu, gembala yang baik merawat kawanannya dengan lembut, bahkan memberi mereka nama yang mereka kenali.—Yohanes 1014, 16. Pekerjaan Gembala di Berbagai Musim Pada musim semi, gembala setiap hari menggiring kawanan dari kandang di dekat rumahnya agar mereka bisa merumput di padang yang subur dan hijau. Selama musim ini, kawanan akan bertambah besar karena kelahiran anak-anak domba dan kambing. Pada saat itu, para pekerja juga akan memangkas bulu domba, dan ini adalah saat yang menggembirakan! Seseorang yang sederhana mungkin hanya punya beberapa ekor domba. Jadi, dia sering meminta bantuan seorang gembala upahan, yang akan menggabungkan beberapa kawanan kecil. Gembala upahan biasanya tidak terlalu memedulikan ternak yang bukan miliknya.—Yohanes 1012, 13. Setelah ladang di dekat desanya selesai dipanen, para gembala akan membawa dombanya untuk memakan tunas dan biji-bijian yang tersisa. Saat musim panas tiba, para gembala memindahkan kawanan ke padang yang lebih sejuk di dataran tinggi. Para gembala bisa bekerja dan tidur di alam terbuka hingga berhari-hari, supaya kawanan bisa merumput di tebing yang hijau. Pada malam hari, ia tidak tidur untuk menjaga kawanan. Kadang-kadang, gembala bisa membawa kawanan ke dalam gua di malam hari, sehingga mereka terlindung dari anjing hutan dan dubuk. Jika lolongan seekor dubuk membuat panik kawanan di kegelapan malam, suara sang gembala yang lembut dan menenteramkan akan menenangkan mereka. Setiap malam, gembala akan menghitung dan memastikan kesehatan setiap domba. Di pagi hari, ia akan memanggil kawanan, dan mereka akan mengikutinya ke padang rumput. Yohanes 103, 4 Pada tengah hari, gembala menuntun kawanan untuk minum dari kolam air yang sejuk. Saat kolam air mengering, gembala menggiring mereka ke sumur dan menimba air untuk mereka. Menjelang berakhirnya musim kering, seorang gembala mungkin akan memindahkan kawanannya ke daerah pesisir dan lembah. Saat musim dingin datang, sang gembala akan menggiring kawanan kembali ke kandang yang tertutup. Jika tidak, domba-domba tersebut bisa mati karena hujan deras, badai es, dan salju. Dari bulan November sampai musim semi, para gembala tidak akan membawa kawanan mereka ke luar. Perlengkapan Kerja Pakaian gembala sederhana namun kuat. Untuk melindunginya dari hujan dan udara malam yang dingin, ia bisa jadi memakai mantel yang terbuat dari bulu domba, dengan bagian bulu di sebelah dalam. Di balik mantelnya, ia mengenakan baju panjang. Sandal yang ia pakai melindungi kakinya dari kerikil tajam dan duri, dan ia mengikatkan kain wol di kepalanya. Perlengkapan seorang gembala biasanya mencakup Sebuah tas kulit yang berisi persediaan makanan, seperti roti, zaitun, buah kering, dan keju 1; kayu pemukul sebagai senjata yang kuat, biasanya sepanjang satu meter dengan batu-batu tajam di ujungnya 2; pisau 3; tongkat, yang digunakan sang gembala untuk menopang tubuhnya sewaktu berjalan atau mendaki 4; tempat air minum 5; wadah lipat dari kulit untuk menimba air dari sumur yang dalam 6; katapel, untuk melontarkan batu ke arah domba atau kambing yang mulai menjauh agar kembali, atau untuk mengusir binatang buas yang mengintai 7; dan seruling, yang ia mainkan sebagai hiburan dan untuk menenangkan kawanan 8. Dari binatang-binatang yang diurusnya, sang gembala memperoleh bahan-bahan pokok, seperti susu dan daging. Bulu dan kulit domba digunakan untuk membuat pakaian dan tempat air, juga sebagai alat tukar. Bulu kambing dipintal menjadi kain, dan domba maupun kambing digunakan sebagai binatang korban. Teladan bagi Kita Gembala yang baik bisa diandalkan, rajin, dan berani. Mereka bahkan mempertaruhkan nyawa untuk melindungi kawanan.—1 Samuel 1734-36. Maka, tidak mengherankan jika Yesus dan murid-muridnya menganjurkan para pengawas Kristen untuk meniru para gembala. Yohanes 2115-17; Kisah 2028 Sama seperti gembala yang baik pada zaman Alkitab, para pengawas di sidang jemaat dewasa ini berupaya keras untuk ’menggembalakan kawanan domba Allah yang ada dalam pemeliharaan [mereka], tidak dengan terpaksa, tetapi dengan rela; juga tidak karena mencintai keuntungan yang diperoleh dengan tidak jujur, tetapi dengan penuh semangat’.—1 Petrus 52.
- Didalam Alkitab diceritakan tentang sosok bernama Musa. Dia adalah seorang pemimpin dan nabi orang Israel yang menyampaikan Hukum Taurat dan menuliskannya dalam Pentateveh/Pentateukh Lima Kitab Taurat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen Ia ditugaskan untuk membawa Bani Israel Israel keluar dari Mesir. Dilansir dari wikipedia, Nama musa disebutkan sebanyak 873 kali dalam 803 ayat dalam 31 buku di Alkitab Terjemahan Baru dan 136 kali di Al-Quran. Musa harus melewati berbagai macam rintangan sebelum akhirnya benar-benar menerima mandat sebagai orang yang diutus oleh Allah untuk membebaskan bangsa Israel, misalnya hampir dibunuh ketika ia masih bayi, dikejar-kejar oleh Firaun, sampai harus menjalani hidup sebagai gembala di tanah Midian selama 40 tahun. Itu semua diijinkan Tuhan untuk membentuk karakternya, sampai akhirnya Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dalam peristiwa semak duri yang menyala, tetapi tidak dimakan api. Pada akhirnya, Musa tidak sampai memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, oleh karena kesalahan perkataan Musa di Mara yang disebabkan oleh betapa pahit hati Musa menghadapi orang Israel. Musa hanya mengantarkan orang Israel sampai ke tepi timur sungai Yordan, sebelum menyeberang ke tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan tersebut. Musa akhirnya digantikan oleh abdinya yang setia yaitu Yosua bin Nun, yang akhirnya berhasil memimpin bangsa Israel masuk dan menduduki tanah Kanaan. Musa bahasa Ibrani מֹשֶׁה, Modern Mošé Tiberias Mōšeh; bahasa Arab موسى, Mūsā; bahasa Ge'ez ሙሴ Musse lahir di Mesir, ~1527 SM – meninggal di Gunung Nebo, dataran Moab, tepi timur Sungai Yordan, ~ 1407 SM pada umur 120 tahun. Melarikan diri dari Mesir Catatan Alkitab dilanjutkan lagi ketika Musa berusia 40 tahun. Waktu itu ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti. Musa pun melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur. Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya. Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka. Kembali ke Mesir untuk memimpin Israel Selama tinggal di Midian, Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Suatu waktu, ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampai ke "gunung Allah", yakni gunung Horeb. Waktu Musa sampai ke gunung Horeb itu, ia telah berdiam di Midian selama 40 tahun. Sesampainya di sana, malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Dari semak duri berapi itu Allah berbicara kepada Musa. Allah mengutus Musa untuk menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan. Musa pun kembali ke Mesir untuk meminta Firaun melepaskan bangsa Israel dengan ditemani Harun, abangnya. Firaun tidak bersedia melepaskan bangsa Israel karena hatinya dikeraskan oleh Allah untuk menunjukkan kuasa Allah kepada manusia. Akhirnya Allah menimpakan sepuluh tulah kepada bangsa Mesir yang puncaknya diperingati oleh bangsa Yahudi sebagai hari raya Pesakh atau pelepasan Paskah zaman Perjanjian Lama menurut orang Kristen di mana Firaun menyerah dan membiarkan bangsa Israel pergi. Pada hari itu yaitu tanggal 15 bulan Nisan ~25 April 1446 SM[46] bangsa Israel dibawa oleh Musa ke luar dari Mesir. Membawa Israel keluar dari Mesir Musa memimpin bangsa Israel dari Mesir menuju tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya, yaitu tanah Kanaan. Ketika mulai keluar dari Mesir, sang Firaun mengubah pikirannya dan mengejar kembali orang Israel. Musa kemudian membelah Laut Merah sehingga rakyat Israel yang hampir terkejar dapat menyeberang dan kemudian Musa menenggelamkan para pengejar yang berusaha menangkap kembali orang Israel. Selama perjalanan, bangsa Israel terus mengeluh dan mencobai Allah sehingga Allah marah dan menghukum Israel mengembara di padang pasir 40 tahun. Musa menerima Sepuluh Perintah Allah di bukit Sinai, dan menerima peraturan-peratuan peribadatan dan hukum-hukum sipil yang dilakukan oleh bangsa Israel hingga hari ini. Allah dengan perantaraan Musa melakukan banyak mujizat kepada bangsa Israel yang tidak percaya seperti memberikan manna, air, dan burung puyuh untuk menjadi makanan pokok orang Israel selama di gurun sehingga mereka tidak kelaparan maupun kehausan. Setelah 40 tahun lamanya memutari jazirah Arab, bangsa Israel sampai ke tanah Kanaan, namun Musa dilarang Allah untuk memasukinya, karena pernah berdosa kepada-Nya. Selama hidupnya, Musa melakukan berbagai fungsi pelayanan, antara lain Penulis Musa merupakan penulisdari 5 kitab pertama dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab. Kitab-kitab tersebut dalam Alkitab bahasa Indonesia diberi judul Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Kitab-kitab tersebut kemudian dikenal di kalangan orang Yahudi dengan nama Taurat, karena di dalam kitab-kitab tersebut terkandung banyak sekali perintah-perintah yang disampaikan oleh Tuhan kepada Musa untuk bangsa Israel. Musa juga menggubah sebuah mazmur, yang termasuk dalam kumpulan Kitab Mazmur, yaitu Mazmur 90. Hakim Musa mengatur kehidupan seluruh umat Israel, dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam bangsa Israel. Namun semakin lama permasalahan itu semakin banyak, dan Musa harus menangani permasalahan seluruh bangsa Israel yang mengantri untuk diselesaikan permasalahannya dari pagi hingga malam hari. Atas saran Yitro mertuanya, Musa mengangkat pemimpin-pemimpin atas bangsa itu untuk menangani perkara-perkara yang kecil-kecil, sehingga Musa hanya menangani masalah-masalah yang cukup besar saja. Pembuat Tabut Perjanjian Musa, atas perintah Tuhan, membuat tabut perjanjian dan kemah suci, di mana di dalam tabut perjanjian itu terletak dua loh batu yang berisi sepuluh perintah Allah. Dalam pembuatan itu, Musa dibantu oleh Bezaleel bin Uri bin Hur dari kaum Yehuda dan Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan. Mereka berdua adalah orang-orang yang diperlengkapi Tuhan dengan keahlian.[58] Peran Di dalam Alkitab, Musa merupakan seseorang yang diutus oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan menuntun Israel menuju tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan. Musa juga berperan untuk menguak sisi-sisi pribadi Allah, yang pada zaman orang Israel dianggap sebagai Pribadi yang menakutkan dan cenderung untuk menghukum. Musa menunjukkan bahwa bahkan pada zaman itu pun Musa dapat bergaul karib dengan Tuhan, bahkan sampai disebutkan berbicara berhadap-hadapan muka dengan Allah seperti sepasang sahabat. Musa juga mengajarkan bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin yang penuh belas kasihan terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Di dalam banyak kesempatan ketika orang Israel memberontak, Tuhan sudah "menawarkan" kepada Musa untuk mengambil jalan pintas, yaitu dengan Tuhan memberantas seluruh orang Israel, dan akan menjadikan dari Musa seorang, suatu keturunan, bangsa yang besar. Namun Musa belajar untuk tidak mementingkan dirinya sendiri, dan memperjuangkan orang Israel di hadapan Tuhan. Namun Musa juga mampu marah bila saatnya tepat. Musa sungguh-sungguh marah kepada orang Israel ketika orang Israel, bahkan sampai Harun, kakaknya, berbuat dosa dengan menyembah patung Lembu Emas, sementara Musa sedang naik ke gunung Sinai untuk mendapatkan petunjuk dari Tuhan untuk bangsa Israel. SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL
Kandang Domba Kuno Batang Gembala Dinding batu Pintu Domba Pengumban Tongkat Apakah ini Sebuah kandang sederhana, sebuah area berdinding. Tujuan Untuk melindungi kawanan domba terhadap pemangsa dan pencuri, terutama di malam hari. Material dan bangunan Batu-batuan, biasanya, dengan semak duri sering diletakkan di atas dinding. Semak-semak duri yang tebal juga sering digunakan untuk membuat pagar untuk kandang darurat sementara. Goa terkadang berfungsi sebagai kandang, dengan penghalang batu kecil atau semak di letakkan di depannya. Apa yang Dapat Kita Pelajari Kandang adalah Tempat kawanan domba berkumpul. Sebagai anggota Gereja, kita berbagi ikatan persatuan melalui iman dan perjanjian-perjanjian kita, juga melalui secara harfiah pengumpulan bersama. Presiden Henry B. Eyring, Penasihat Pertama dalam Presidensi Utama mengajarkan, “Sukacita dari persatuan yang [Bapa Surgawi] sedemikian ingin berikan kepada kita bukanlah kesendirian. Kita harus mencarinya dan memenuhi syarat untuknya dengan orang lain. Karena itu tidaklah mengejutkan bahwa Allah mendesak kita untuk berkumpul agar Dia dapat memberkati kita. Dia ingin kita berkumpul ke dalam keluarga-keluarga. Dia telah mendirikan kelas-kelas, lingkungan-lingkungan, dan cabang-cabang serta memerintahkan kita untuk sering bertemu bersama. Dalam pengumpulan itu, … kita dapat berdoa dan mengupayakan persatuan yang akan memberi kita sukacita dan memperbanyak kuasa kita untuk melayani,” “Hati Kita Bersatu Padu,” Liahona, November, 2008, 69. Tempat keamanan dan ketenangan. Dalam Yesus Kristus kita “menemukan ketenangan jiwa [kita]” Matius 1129. Gereja-Nya adalah sebuah “sebuah pertahanan, dan … perlindungan” A&P 1156. Dan sebagaimana Presiden Boyd K. Packer, Presiden Kuorum Dua Belas Rasul, telah mengajarkan, “Kita menemukan keselamatan dan keamanan bagi diri kita sendiri .… Dalam menghormati perjanjian yang telah kita buat dan hidup sesuai tindakan biasa berupa kepatuhan yang dituntut dari para pengikut Kristus” “Ini Saya Ketahui,” Liahona, Mei 2013, 7. Dijaga oleh gembala. Yesus Kristus Adalah Gembala yang Baik yang menyelamatkan kita. Dia menderita dan mati agar kita dapat mengatasi dosa dan kematian serta kembali kepada Bapa Surgawi kita. Sewaktu kita datang kepada Kristus dan patuh terhadap perintah-perintah-Nya, Dia memberkati, membimbing, dan melindungi kita baik secara individu maupun sebagai umat perjanjian-Nya.
MINGGU, 1 NOVEMBER 2015, Secara unik relasi Tuhan dengan umat-Nya digambarkan dengan hubungan antara gembala dengan domba. Relasi ini tidak hanya menggambarkan tentang penjagaan, perlindungan, dan pemeliharaan saja. Lebih dari itu, ada rencana ilahi yang luar biasa di balik hubungan Sang Gembala Agung dengan domba-Nya, suatu rencana penggembalaan agung. Dalam Mazmur 23, Daud menjelaskan tentang betapa luar biasanya karya Sang Gembala bagi kita. Dalam Yohanes 10, Tuhan Yesus sendiri juga menjelaskan apa yang akan dilakukan Gembala yang Baik bagi domba-Nya. Menempatkan diri untuk tetap berada dalam penggembalaan dengan ketaatan dan kesetiaan adalah langkah terbaik yang dapat dilakukan umat Tuhan supaya segenap rencana ilahi menjadi nyata dalam hidupnya. ANTARA GEMBALA AGUNG & GEMBALA LOKAL Sang Gembala Agung adalah Tuhan Yesus sendiri. Namun perlu diperhatikan bahwa setiap umat Tuhan tidak hanya digembalakan oleh Sang Gembala Agung tetapi juga harus digembalakan oleh gembala lokal di masing-masing gereja. Firman Tuhan secara jelas dan gamblang menyebutkan bahwa tugas penggembalaan itu diberikan pada hamba-hamba-Nya yang mau mengabdikan diri dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah 1Pet51-4. Pada praktiknya Tuhan mengangkat sejumlah orang untuk menjadi gembala, bukan untuk berkompetisi melainkan untuk bersama-sama mengabdikan diri menjalankan tugas panggilan ilahi yang mulia. Sebagai domba, yang menjadi tugas kita bukannya membanding-bandingkan dan bukannya menciptakan kompetisi. Yang menjadi bagian domba adalah menaati pimpinan gembala, baik gembala lokal maupun Sang Gembala Agung. Sebagai umat Tuhan kita harus belajar untuk taat dan setia menempatkan diri di dalam penggembalaan yang telah Tuhan tunjukkan pada kita. Termasuk juga belajar menundukkan diri pada para pemimpin yang sudah Tuhan angkat atas kita Ibr1317. Sekalipun gembala lokal sangatlah terbatas dibandingkan dengan Sang Gembala Agung namun Tuhan tetap mengangkat gembala lokal untuk mengawasi setiap domba yang ada. Sekalipun gembala-gembala di Israel pernah lengah dan hanyut dalam kejahatan namun Tuhan tetap mengangkat gembala yang lain lagi untuk mengawasi umat-Nya Yer231-4. Meskipun Tuhan dapat menggembalakan umat-Nya secara langsung namun Tuhan tetap mengangkat gembala lokal supaya kita dapat belajar untuk menundukkan diri pada pemimpin yang telah Tuhan angkat atas kita. Firman Tuhan mencatat bahwa tidaklah mungkin seseorang dapat menundukkan diri pada Tuhan, Sang Gembala Agung yang tidak kelihatan, kalau dia tidak dapat menundukkan diri pada gembala lokal yang kelihatan 1Yoh420. Tentunya pimpinan gembala lokal harus berjalan harmonis dan sejalan dengan kehendak Sang Gembala Agung. Sebab itu sebagai domba kita juga harus memiliki persekutuan secara pribadi dengan Sang Gembala Agung sehingga kita dapat membantu gembala lokal dengan cara memperhatikan kehidupan para pemimpin dan cara-cara penggembalaan yang dikerjakannya sehingga kita dapat meneladani kesaksian imannya Ibr137. Gembala lokal tidak akan pernah berusaha melampaui Sang Gembala Agung. Gembala lokal seharusnya akan menuntun domba-domba sesuai dengan cara Sang Gembala Agung menuntun domba-domba-Nya. Langkah-langkah penggembalaan dalam gereja lokal juga harus sejalan dengan langkah penggembalaan yang dikerjakan oleh Sang Gembala Agung. Sebab itu kita semua harus belajar untuk mengerti dan memahami cara kerja Sang Gembala Agung sehingga kita juga dapat memahami hal-hal yang akan kita terima dalam penggembalaan lokal. PEMELIHARAAN Hal pertama yang diterima oleh domba dari gembalanya adalah pemeliharaan. Daud mencatat bahwa Tuhan sebagai Sang Gembala membawanya ke padang yang berumput hijau dan membimbing ke air yang tenang Mzm232. Tuhan begitu mengasihi umat-Nya dan Dia berjanji untuk memelihara kita, baik secara jasmani terlebih secara rohani. Gembala lokal hanya dapat melakukan pemeliharaan secara terbatas, baik dalam hal jasmani maupun rohani. Namun Sang Gembala Agung dapat menyatakan pemeliharaan-Nya dengan luar biasa! Tidak perlu khawatir tentang roti yang akan kita makan setiap hari karena Tuhan sanggup memberi makanan dengan cukup pada anak-anak-Nya Mat611. Tidak perlu khawatir mengenai hal-hal yang akan kita makan, minum, pakai karena Tuhan sudah tahu bahkan sangat tahu setiap hal yang kita perlukan bahkan juga YANG AKAN kita perlukan Mat625,34. Pemeliharaan Tuhan begitu spesifik dan unik untuk setiap anak-anak-Nya karena Dia mengenal masing-masing domba-Nya dan memanggilnya dengan namanya masing-masing Yoh103. Setiap domba dikenal-Nya satu per satu, dengan segala keberadaannya. Sebagai domba-Nya seharusnya kita tidak perlu lagi takut akan apapun juga. Tuhan ingin mengenyangkan kita, Dia membawa kita ke padang rumput yang hijau dan air yang tenang. Tuhan ingin membuka mulut kita lebar-lebar dan memenuhinya dengan segala kelimpahan-Nya Mzm8111, bukan hanya dengan hal-hal jasmani melainkan juga dengan hal-hal rohani. Tuhan ingin kita kenyang dengan sukacita surgawi dan sorak sorai Mzm1262, 1611. Tuhan ingin kita kenyang dengan perkenanan-Nya Ulg3323. Tuhan ingin setiap domba-Nya menjadi kenyang dan sehat. Sebagai umat Tuhan yang menjadi makanan kita adalah melakukan kehendak Tuhan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya Yoh434. Kata Yesus kepada mereka “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Yohanes 434 Kita perlu menyadari bahwa Sang Gembala Agung, juga gembala lokal, akan membawa kita untuk mengerti kehendak Tuhan lebih banyak sehingga kita dapat melakukan itu semua dan menyelesaikan pekerjaan ilahi yang telah dipercayakan pada kita. Dengan menu makanan yang lengkap maka kita tidak akan mudah terkejut dengan segala hal yang ada di depan kita Yer234. PENGOLAHAN Hal berikutnya yang akan dikerjakan seorang gembala adalah menuntun dombanya KELUAR dari kandang, KELUAR dari zona nyaman, bertemu dengan dunia luar dan segala tantangan yang ada Yoh104. Bahkan Daud juga mencatat bahwa Sang Gembala menuntunnya menuju lembah kekelaman NKJV the valley of the shadow of death Mzm234. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Mazmur 234 Rencana penggembalaan ilahi ternyata tidak membiarkan kita untuk hanya berdiam di dalam kandang tetapi justru membawa kita dalam pengolahan. Setiap proses pengolahan memang melelahkan dan tidak jarang menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Namun selama Sang Gembala Agung itu tetap berjalan di depan kita, selama gada-Nya dan tongkat-Nya menyertai kita, maka kita tidak perlu takut terhadap apapun juga. Tidak perlu gentar dan gemetar terhadap tantangan apapun yang akan kita hadapi dalam dunia ini. Saat kita diajak untuk keluar dari kandang maka berarti ada konsekuensi untuk mulai mendengar suara orang asing’. Namun justru di situlah kita dapat belajar untuk semakin peka mengenal suara Tuhan dan membedakannya dengan suara orang asing’. Pastikan yang ada di depan kita adalah Sang Gembala dan bukannya orang asing’ Yoh105. Kita harus belajar untuk mengikuti HANYA suara Tuhan saja dan tidak disesatkan oleh suara-suara asing lainnya. Kadang suara asing itu dapat timbul dari ambisi, ketamakan, keangkuhan hati, ataupun sifat kedagingan lainnya. Kadang suara asing juga dapat muncul dari tipu daya iblis yang ingin menjauhkan kita dari tahta kasih karunia Allah. Tetaplah ingat pesan Sang Gembala Agung untuk HANYA mendengarkan suara-Nya dan jangan dengarkan suara orang asing’. Berjalan bersama Tuhan di dalam pengolahan-Nya ternyata juga bertujuan untuk mengenyangkan kita, bukan kenyang dengan masalah melainkan kenyang dengan pengalaman kemenangan bersama Tuhan! Tuhan berjanji untuk menyediakan hidangan bagi kita di hadapan para lawan kita Mzm235. Tentunya sebelum kita dapat makan hidangan itu dengan tenang maka musuh-musuh yang ada harus lebih dulu dikalahkan. Tuhan berjanji untuk memberikan kemenangan bagi kita atas setiap masalah dan halangan yang kita hadapi. Asalkan berjalan bersama Tuhan maka musuh-musuh yang ada di depan kita bagaikan roti untuk kita telan habis Bil149. PENYEMPURNAAN Sebagai Gembala Agung, Tuhan Yesus ternyata juga akan membawa domba-domba-Nya ke dalam kesempurnaan, membawanya untuk bertemu dengan kawanan domba lainnya yang juga mendengarkan suara Sang Gembala Agung! Kawanan-kawanan domba itu akan dipersatukan di bawah komando satu gembala yaitu Tuhan Yesus sendiri Yoh1016. Sebagai domba, kita perlu menyadari bahwa Sang Gembala Agung, juga gembala lokal, akan membawa kita dalam rencana kesatuan umat Tuhan secara global dan tentunya hal ini harus dimulai dengan langkah praktis melalui persekutuan umat Tuhan dalam gereja lokal yang terus diarahkan untuk mewujudkan persatuan umat Tuhan secara regional dan bahkan global. Menempatkan diri di dalam penggembalaan berarti juga harus mau dipersatukan dengan kawanan domba lain yang menaati suara Sang Gembala Agung. Terlebih dalam akhir zaman ini, Tuhan telah menubuatkan datangnya kawanan domba dari bangsa-bangsa lain yang sebelumnya tidak mengenal Tuhan, kawanan domba Kedar dan Nebayot yang akan berhimpun menjadi satu kawanan dengan umat Tuhan Yes607. Rencana ilahi ini harus dipersiapkan mulai dari hati setiap domba untuk mau membuka diri, siap menerima domba-domba lain yang akan dibawa Tuhan pada kita, memiliki sikap hati yang mau bersatu, dan turut aktif menggenapkan persiapan ilahi untuk mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus Ef19-10. Rencana penggembalaan dari Sang Gembala Agung TIDAK AKAN GAGAL. Marilah tetap taat, setia, dan turut aktif di dalam penggembalaan yang telah kita terima. Rencana penggembalaan ilahi harus terwujud dalam masing-masing gereja lokal yang ada. AMIN. Comments are closed. Comments are closed.
gembala domba di israel